TENTANG MENULIS

By | November 19, 2017

Menulis

Menulis bukanlah perkara yang mudah bagiku. Butuh energi yang besar ketika aku melakukannya, apalagi jika itu merupakan suatu project yang harus segera diselesaikan. Ada banyak sekali rintangan yang harus dilalui untuk sekadar menyelesaikan satu tulisan. Begitu banyak. Block writing salah satunya. Masalah tersebut merupakan salah satu dari masalah menulis yang paling menyebalkan. Semangat awal yang tinggi, persiapan yang matang, serta berbagai asupan gizi untuk menulis lenyap diakibatkan masalah ini. Untuk mengatasinya pun tidak mudah, bahkan setelah melalukan berbagai trick and tips dari penulis terkenal.

Itu masih salah satu dari masalah menulis. Masih banyak masalah yang tidak bisa disebutkan disini. Akan semakin menyakitkan ketika dihadapkan dengan kata “rutin” dan “konsisten”. Aku harus menghadapi begitu banyak masalah dalam menulis secara rutin dan terus-terusan. Akibatnya, duit terus berkuras, emosi memuncak, dan masih banyak akibat yang lainnya. Namun, aku terus menjalani passionku ini. Aku dengan gagah berani menumpas satu per satu hambatan menulis.

Ada banyak alasan kenapa aku memutuskan untuk konsisten dalam menulis. Mulai dari untuk memenuhi hasrat dan kepuasan diri sendiri, memenuhi tuntutan untuk menghidupi diri, mencoba berbagi inspirasi dengan yang lain, dan masih banyak alasan yang lain. Dan yang paling penting dari semua itu adalah aku ingin membuktikan apakah menulis ini merupakan apa yang benar-benar ingin kulakukan nantinya.

Aku menyadari bahwa menulis merupakan passionku saat aku menginjak SMP. Aku mulai suka bermain kata dalam bersosial media. Akan tetapi, aku tetap muak ketika mendapatkan tugas mengarang pelajaran Bahasa Indonesia, apalagi jika tugas tersebut harus dikerjakan saat kelas berlangsung. Bahkan hal itu berlangsung sampai SMA. Aku selalu tertinggal dari yang lain dalam hal mengarang, khususnya para cewek.

Baca juga :   Meminta Maaf

Berbagai upaya kulakukan untuk meningkatkan kemampuan menulisku, sekaligus untuk menumbuhkan konsistensi dalam menulis. Mulai dari seminar, workshop, pelatihan, hingga kelas menulis semua aku embat. Salah satunya mengikuti Zona Menulis Daring ini. Aku membutuhkan suatu wadah untuk berkembang dan memaksaku untuk terus menulis. Apalagi ketika pengurusnya merupakan rekan GMB, sehingga sayang sekali jika melewatkan kesempatan emas ini.

Saat ini, aku tengah melakukan kebiasaan baru untuk menumbuhkan konsistensi menulis dalam diriku, yaitu menulis diary setiap harinya. Awalnya aku tidak membayangkan bahwa aku akan melakukannya kembali, karena aku sudah kapok menulis dairy. Aku memiliki dua pilihan dalam menjaga kebiasaan baruku ini, yaitu memberikan hadiah atau hukuman. Aku bukanlah tipe seseorang yang mempan dengan hukuman, sehingga aku lebih memilih untuk memberi hadiah pada diriku sendiri. Ada banyak hadiah yang bisa kuberikan pada diriku sendiri, seperti travelling, pesta, membeli barang baru, nonton drama, istirahat, tidur, dan lain-lain. Hadiah untuk menjaga kebiasaan baruku ini adalah 3 terakhir dari yang kusebutkan, sedangkan 3 pertama merupakan hal khusus (menyelesaikan project, dll).

Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatanku bergabung dalam Zona Menulis Daring ini. Ini merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan pengetahuan dan feedback dari sesama penulis secara cuma-cuma. Aku berharap bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan baik sampai akhir. Selamat belajar menulis. Selamat bersenang-senang dengan tulisan!

 

Writer : Bayu Rakhmatullah

4 thoughts on “TENTANG MENULIS

    1. Bayu Rakhmatullah Post author

      Ada banyak info di Glint Indonesia atau media-media sosial lainnya yang membutuhkan jasa penulis lepas kak. Atau kalo mau lebih gampangnya bikin artikel aja di IDN Times dkk. Hehehe.

      Reply
  1. Raya Makyus

    Halo Bayu..
    Tulisan kamu seakan menulariku dalam menulis *eaaaa*. Betul banget sih kalau mau konsisten menulis kita kudu mensuplai diri dengan gizi seimbang :D.
    Semangat one day one post ya!

    Reply
    1. Bayu Rakhmatullah Post author

      Halo kak Raya…
      hahaha. Sudah tak terhitung berapa duit yang dikeluarkan ya untuk sekadar menyelesaikan tulisan. Itu pun belum tentu kelar -_- :v
      Semangat!!

      Reply

Mari Berdiskusi