Ketika seseorang mengenalmu dengan sangat baik, maka apapun yang dia lakukan, tidak akan menjadi masalah bagimu.

Sumber : Stocksnap.io
Adakah seseorang yang mengenalmu dengan sangat baik seperti itu?
Aku ada. Dia mengenalku dengan sangat baik. Apapun yang kulakukan, tidak menjadi masalah baginya, karena dia sangat mengenalku. Begitu pula sebaliknya.
Saat ini, aku hanya memiliki satu orang seperti itu—kecuali keluargaku. Tapi tak mengapa, keberadaannya cukup membuatku kuat untuk menghadapi berbagai rintangan dalam hidup ini.
Seperti contoh saat ini. Aku telah mengambil keputusan yang amat besar dalam hidupku. Sebelum aku bertindak, aku amat takut akan resikonya. Aku takut bahwa keputusan yang kupilih salah dan aku tidak akan pernah bisa kembali lagi.
Don’t be afraid, I’ve always got your back.
Dia mengatakan hal tersebut padaku. Bagaimana bisa sepenggal kalimat seperti itu saja bisa membuatku berani dan tenang? Aneh sekali. Begitulah dia.
Kita jarang sekali berdebat. Bukan, bukan karena tidak ada bahan yang diperdebatkan. Hanya saja sering sekali kita berada pada “perahu” yang sama. Kita juga jarang sekali berselisih akan kepribadian masing-masing. Selain karena banyak kemiripan diantara kita berdua, kita menerima satu sama lain apa adanya, tidak peduli betapa aneh atau buruk bagi kebanyakan orang lain. Jika pun ada yang perlu diperbaiki atas kepribadian masing-masing, nasihatnya disampaikan dengan cara yang tidak biasa, sehingga tidak ada yang merasa dihakimi.
Aku juga percaya akan tiga kata ajaib—terima kasih, maaf, dan tolong—dalam berhubungan sosial dengan orang lain. Aku juga menerapkan hal tersebut dalam persahabatan kita berdua. Namun, kini hanya tinggal dua kata kata ajaib, terima kasih dan tolong. Jarang sekali kata maaf muncul dalam percakapan kita berdua. Bukan, bukan karena tidak ada kesalahan satu sama lain, melainkan kita telah memahami satu sama lain. Kita memahami alasan dibalik keputusan/perbuatan masing-masing, meskipun tanpa dijelaskan sekalipun.

Sumber : Stocksnap.io
Memiliki orang yang mengerti dengan sangat baik diriku ini merupakan anugerah yang sangat besar bagiku. Bisa dipastikan bahwa aku selalu memiliki pendukung—setidaknya satu, di setiap keputusan yang kupilih. Juga tidak ada gengsi diantara kita berdua. Tidak ada saling menunggu pesan. Jika rindu, maka disampaikan. Jika butuh bantuan, maka seketika meminta tolong.
Kini, usia persahabatan kita berdua menginjak lima tahun. Semoga saja persahabatan ini berlangsung selama mungkin, selama kita mampu mempertahannya dan menerima satu sama lain. I hope. I’ve got your back too. As always.
Writer : Bayu Rakhmatullah