Renungan Menjelang 27 Tahun

By | January 2, 2022

Tepat satu bulan lagi usiaku menginjak 27 tahun. Ada begitu banyak perubahan besar pada diriku beberapa tahun belakang, sejak aku masuk dunia dewasa muda. Berat, tapi menantang. Melelahkan, tapi juga memuaskan. Aku ingin menceritakan beberapa refleksi yang baru kusadari sejak aku menyandang predikat sebagai dewasa muda.

  1. Kehilangan teman

bertambahnya usia

Sumber : Pixabay

Rasanya ini menjadi salah satu hal yang paling mencolok ketika aku menginjak usia dewasa muda. Seiring bertambahnya usia, jumlah teman semakin berkurang. Bahkan kehilangan sahabat sekalipun menjadi hal yang tak terelakkan. Inner circle semakin menyempit.

Tak melulu karena adanya perselisihan, malah kebanyakan dikarenakan kesibukan masing-masing. Jalan yang dipilih berbeda, setiap orang sibuk dengan hidupnya masing-masing, hingga kemudian merasa bahwa tidak satu frekuensi lagi. Komunikasi menjadi jarang, hingga pada akhirnya menyapa kembali menjadi sungkan.

Di usia dewasa muda ini kehilangan teman menjadi hal yang wajar. Satu per satu menjadi orang asing. Orang asing menjadi teman, teman menjadi kekasih, kekasih menjadi orang asing lagi. Seperti lirik lagu Strange—Celeste. Aneh memang. Hingga pada suatu momen, kamu menyadari bahwa kamu harus mempertahankan satu-satunya teman yang tersisa …

  1. Kesepian

bertambahnya usia

Sumber : Pixabay

Memasuki usia dewasa, rasa kesepian menjadi semakin nyata. Rasanya, setiap orang dewasa—terlebih yang masih single—bergelut dengan kesepian. Terkadang, malam yang sepi dan panjang seakan-akan memelukmu, hingga sesak di dada.

Namun, kesepian tidak melulu menyedihkan. Ia juga mengajarkan tentang ketegaran dan kekuatan, hingga nanti menjadi terbiasa. Kesepian menjadi tidak begitu menyesakkan, bahkan menjadi teman dekat bagi beberapa orang.

Pada akhirnya, kesepian merupakan pergulatan panjang yang dihadapi seorang manusia, baik itu yang single atau sudah berpasangan. Mau tidak mau harus dihadapi atau berdamai dengan kesepian, untuk terus melanjutkan perjuangan hidup ini.

  1. Self Love

Kata ini menjadi lebih akrab ketika menginjak usia dewasa. Perjuangan hidup yang berat, perjalanan hidup yang panjang dan tubuh yang lelah membutuhkan cinta. Bukan dari orang lain, melainkan dari diri sendiri.

Baca juga :   SESEORANG YANG MENGERTI

Sejatinya, self love bukanlah reward atas keberhasilan saja. Bukan! Sudah sewajarnya setiap orang mencintai dirinya sendiri, menerima dirinya sendiri, lengkap dengan minus-minus yang ada di dalam diri ini. Mulailah mencintai dirimu dari sekarang! Sebelum penyesalan itu tiba …

  1. Tentang kamu

Seiring bertambahnya usia, beranjak dewasa, kamu akan menyadari bahwa tidak ada orang yang memikirkanmu sebanyak kamu memikirkan dirimu sendiri. Oleh karena itu, aneh rasanya jika hidupmu tak bebas hanya karena takut akan komentar, stigma atau yang dipikirkan orang lain tentangmu. Sedangkan orang lain itu sendiri tak memikirkanmu sebanyak dirimu, atau bahkan sama sekali tak memikirkanmu.

Kamu juga akan menyadari bahwa orang yang paling memahamimu adalah dirimu sendiri. Aneh rasanya jika kamu berhenti berjuang hanya karena penghamikan orang lain, yang sama sekali tidak mengenalmu. Kamu juga akan menyadari bahwa motivasi terkuat dan terlanggeng adalah motivasi yang datangnya dari diri sendiri. Bukan motivasi dari orang lain, bahkan keluarga sekalipun.

bertambahnya usia

Sumber : Pixabay

It’s about you. Kamu adalah tokoh utama dalam kisah hidupmu sendiri. Maka dari itu, sudah sepatutnya kamu memberikan perhatian dan cinta secara penuh pada dirimu sendiri. Jangan menggantungkan kebahagianmu kepada orang lain!

  1. Kehidupan orang dewasa

Salah satu moto hidupku adalah : I do what I like, I like what I do. Ketika menginjak usia dewasa, aku memiliki kebebasan yang utuh serta kendali penuh akan hidupku. Dibandingkan ketika masih kanak-kanak yang kerap kali diatur oleh orang tua. Ketika aku beranjak dewasa, aku bebas melakukan apapun yang kuinginkan, tanpa harus meminta persetujuan orang lain terlebih dahulu. Aku benar-benar bebas seutuhnya, hidup sesuka hati. Namun, di dunia orang dewasa ini aku tidak melakukan HANYA yang aku suka, tapi aku juga melakukan yang tidak kusukai. Terkadang, keadaan memaksaku seperti itu.

Baca juga :   Puasa Media Sosial

Walapun begitu, aku tetap menyukai dunia orang dewasa, dengan segala tantangan, kesepian, beban, dan warna-warni hidup yang menyertainya. Karena aku memiliki kendali akan hidupku sendiri.


Semoga dengan bertambahnya usia aku semakin dewasa, tidak hanya menua belaka. Resolusi yang ditulis menjadi nyata, bukan hanya wacana. Akhir kata, selamat tahun baru! Jangan lupa bahagia!!!

 

Writer : Bayu Rakhmatullah

Mari Berdiskusi