Melawan Kedunguan dengan Rutin Membaca Buku

By | November 8, 2020

Aku percaya bahwa proses belajar itu berlangsung seumur hidup. Jadi, bukan hanya anak kecil atau orang muda yang harus belajar, orang tua pun juga harus belajar. Salah satu proses belajar yaitu melalui membaca buku.

Bay, kenapa sih kamu rutin membaca buku dan mengajak orang lain untuk membaca buku juga?

Seringkali aku mendapatkan pertanyaan tersebut baik secara langsung atau lewat sosial media. Hmm, selain sebagai sarana hiburan, aku membaca buku karena aku ingin terus mengasah otakku. Aku ingin kemampuan berpikirku senantiasa tajam dengan membaca buku, terlebih novel. Namun, aku seringkali menemukan teman-teman atau orang-orang di sekitarku yang enggan membaca buku. Usianya beragam, yaitu anak-anak, remaja, dewasa muda, hingga orang tua. Alasannya pun juga beragam, mulai dari memang tidak suka membaca buku, tidak terbiasa membaca dari kecil, atau bahkan merasa bahwa sudah tidak perlu membaca buku, dan alasan yang lainnya.

Rutin membaca sejak kecil

manfaat membaca buku

Sumber : Pixabay

Keengganan membaca buku memiliki banyak penyebab. Membaca buku itu membosankan menjadi alasan yang paling banyak diutarakan oleh orang-orang. Pikirku, alasan tersebut muncul akibat tidak dibiasakannya membaca buku sedari kecil. Hal ini terjadi pada banyak orang dari berbagai kalangan usia. Ketika di masa kecilnya tidak dibiasakan membaca buku, ketika beranjak remaja/dewasa mereka akan lebih sulit untuk diajak rutin membaca buku.

Fenomena itu amat menyedihkan, apalagi yang terjadi pada anak-anak masa sekolah, yang berakibat mereka kesulitan untuk menentukan isi dari suatu bacaan. Pekerjaan rumah yang dikerjakan oleh orang tuanya, dan masalah lainnya yang muncul akibat tidak rutin membaca buku.

Tua bukan alasan untuk tidak membaca buku

Bukan hanya anak-anak usia sekolah yang dibiasakan untuk membaca buku, orang dewasa/tua pun sepatutnya juga rutin membaca buku. Tidak melulu menuntut pada anak-anak mereka untuk membaca buku, tapi mereka juga enggan membaca buku. Tidak melulu membaca berita, gosip, unggahan di sosial media, tapi buku enggan disentuh.

Baca juga :   Microhabitat

Selain karena memang tidak biasa membaca buku sejak kecil, mereka—orang-orang dewasa yang kutemui—beralasan bahwa mereka sudah tidak perlu lagi membaca buku. Mereka beranggapan bahwa mereka sudah berada pada tahap membaca buku bukanlah hal yang amat penting. Tidak perlu, toh mereka sudah bekerja dan tidak sedang bersekolah. Ada juga yang beralasan bahwa mereka sudah cukup tua untuk membaca buku. Mereka merasa kesulitan untuk membaca buku, mencerna bacaan yang amat panjang.

manfaat membaca buku

Sumber : Pixabay

Oke, memang benar bahwa seiring bertambahnya usia, kemampuan kognitif manusia semakin berkurang. Tapi, bukan itu masalah utamanya. Ketika seseorang merasa bahwa dia tidak perlu lagi membaca buku, untuk mengasah kemampuan otaknya, itulah sumber masalahnya. Otak itu bagaikan otot, yang memelurkan latihan fisik agar dia bekerja dengan optimal. Otak perlu diasah terus kemampuannya, salah satunya dengan membaca buku, agar otak tersebut tidak tumpul. Seperti halnya fenomena akhir-akhir ini, ketika banyak orang dewasa/tua yang terjebak hoaks, karena malas membaca dan kemampuan logisnya yang menurun.

Mengasah kemampuan berimajinasi

Ada banyak sekali manfaat dari membaca buku ; mengasah kemampuan otak, menghindarkan dari kedunguan, meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan logis, hiburan, dan masih banyak manfaat yang tidak bisa disebutkan satu per satu di sini. Namun, ada yang jauh lebih penting dari semua itu bagiku, yaitu meningkatkan kemampuan berimajinasi—terlebih membaca novel. Ini penting sekali loh.


manfaat membaca buku

Sumber : Pixabay

Ada banyak sekali cara untuk mendapatkan buku. Jika biaya menjadi kendala utama, buku bisa diperoleh dengan meminjam teman atau di perpustakaan sekolah/daerah. Rutinlah membaca buku, niscaya kalian akan mendapatkan begitu banyak manfaatnya!

Writer : Bayu Rakhmatullah

Mari Berdiskusi