JUST THINK ABOUT YOURSELF!

By | May 11, 2019
memikirkan diri sendiri

Sumber : Snocksnap.io

Just think about yourself!

Nasihat yang sederhana, namun sulit sekali untuk dilakukan. Seringkali dalam suatu permasalahan, solusi yang disampaikan oleh seorang sahabat adalah nasihat tersebut. Aku pun juga begitu, seringkali menyampaikan nasihat tersebut pada orang-orang terdekatku. Tapi, kebanyakan dari mereka kesulitan untuk melakukannya.

Memang sulit. Namun, seiring banyaknya latihan dan membiasakan diri, aku sudah terbiasa memikirkan diriku sendiri. Egois? Ya. Terkadang untuk menyelesaikan suatu permasalahan dan mencapai kebahagian, kita harus memikirkan diri sendiri—egois. Jangan dikira bahwa cara/solusi tersebut adalah jalan pintas atau cara termudah. Anda salah besar. Seringkali “memikirkan diri sendiri” adalah cara yang paling sulit  bagi kebanyakan orang. Why? Memikirkan orang lain itu seperti kodrat bagi manusia, entah itu pendapat, ejekan, omongan dll. Jadi, memikirkan diri sendiri itu seperti melawan kodrat, oleh karena itu sangat sulit untuk dilakukan oleh kebanyakan orang.

Aku pun sama dengan kebanyakan orang, tapi itu dulu. Aku terlalu memikirkan orang lain. Aku takut akan pandangan kebencian orang lain terhadapku. Aku was-was akan pendapat buruk dari orang lain. Ketika aku memutuskan suatu pilihan, aku terlebih dahulu dan terlalu mempertimbangankan komentar orang lain kedepannya. Sulit sekali rasanya untuk bebas dan bahagia ketika itu.

Tapi sekarang tidak. Rasanya sudah lama sekali aku telah menguasai jurus “just think about yourself”.

“Nanti gimana ya komentar keluarga/teman/orang lain?”

“Hmm, nanti aku dibully jika melakukan ini dll.”

“Nanti aku dikira ….”

Dan masih banyak bayangan lainnya. Jika dulu bayangan tersebut sering kali muncul pertama kali di pikiran ketika aku akan menentukan keputusan atau melakukan suatu, sekarang tidak lagi, bahkan sering juga tidak terlintas di pikiranku. Jika dulu perihal tersebut sering kali menjadi pertimbangan dalam memutuskan suatu hal, bahkan kadang menjadi pertimbangan utama, sekarang tidak lagi. Bahkan aku mampu untuk tidak mempertimbangkan hal tersebut sama sekali.

Baca juga :   Meminta Maaf

“Just think about yourself!”

Itu sulit sekali, apalagi jika memiliki kebiasaan “terpengaruh terhadap pendapat orang lain” yang amat akut dan sejak dulu. Tapi, hal tersebut tetap bisa dilatih.

“Gak semudah seperti yang kamu bilang atau tulis, Bay.”

“Iya, kan aku udah bilang kalo memang sama sekali tidak mudah.”

“Iya, kamu laki-laki. Jadi lebih mudah udah untuk memikirkan diri sendiri. Tidak bagi perempuan.”

“Tidak. Tidak seperti itu. Perempuan lebih sulit memikirkan diri sendiri dibandingkan laki-laki? Itu hanyalah prasangka. Terlalu banyak orang yang mempercai prasangka sebagai suatu ketentuan. Prasangka-prasangka tersebut lah yang membuat hidup lebih sulit.”

Dan masih banyak excuses yang dibuat, alih-alih segera berlatih untuk menghilangkan kebiasaan terlalu terpengaruh terhadap pendapat orang lain. Percayalah bahwa kemampuan untuk memikirkan diri sendiri itu akan diperlukan untuk kebaikanmu sendiri, entah itu sekarang atau nanti. Maka dari itu, mulailah berbenah dan berlatih!

Writer : Bayu Rakhmatullah

Instagram : @rakhmatullahbayu and @petualanganbayu

4 thoughts on “JUST THINK ABOUT YOURSELF!

  1. Kartika

    Sepertinya semakin dewasa (kalau tidak disebut tua ya hehe), aku merasa lebih memikirkan diri sendiri. Lelah juga kan selalu ingin menyenangkan orang lain, mengharap afirmasi dari orang lain. Dan ternyata gakpapa kok. Bukan berarti egois juga. Lebih sayang dengan diri sendiri saja 😊

    Reply
    1. Bayu Rakhmatullah Post author

      Yup, benar sekali. Terkadang gara2 ingin selalu membahagiakan orang lain atau terlalu takut membuat orang lain terluka atas keputusan diri sendiri~padahal belum tentu juga~sampai lupa untuk membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu. 😊

      Reply
  2. Dian

    Bener banget just think ’bout yourself, prasangka mampu membuat hal yg sbenarnya ga ada masalah jd bermasalah, dan hidup diatas penilaian org lain adlah pekerjaan yg membebani diri sendiri

    Reply
    1. Bayu Rakhmatullah Post author

      Iya, benar sekali. Kita harus senantiasa sadar bahwa hidup tak boleh begitu, cz seringkali khilaf. Harus senantiasa sadar bahwa “this is my life”.

      Reply

Mari Berdiskusi