Diam Saja, Jangan Dijawab!

By | April 4, 2021

Tidak terasa, kurang satu bulan lagi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Aku, yang sudah berusia 26 tahun, yang bagi kebanyakan orang Indonesia sudah pada usia menikah, harus siap diserbu pertanyaan “Kapan menikah?” ketika kumpul keluarga nantinya.

“Kapan menikah?”

Katanya pertanyaan tersebut sebagai bentuk basa-basi, biar setidaknya ada obrolan. Padahal ada banyak sekali obrolan/pertanyaan awalan yang jauh lebih menarik dari sekadar nikah, nikah dan nikah. Pun katanya pertanyaan tersebut adalah bukti kepedulian. What?!

Tidak Perlu Dijawab

Tidak semua pertanyaan harus dijawab. Kalian berhak untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut, diam saja. Jika kalian memang keberatan ditanya terus-terusan “kapan menikah?”, tidak perlu dijawab. Kalian tidak perlu menjawab pertanyaan, apapun itu, yang membuat kalian merasa tidak nyaman. Itu adalah hak kalian.

Jangan dijawab

Sumber : Pixabay

“You don’t need to answer anything that makes you feel uneasy.”

Setiap orang berhak bertanya apapun itu kepada orang lain, pun sebaliknya setiap orang juga memilik hak untuk tidak menjawab pertanyaan dari orang lain.

Tapi memang bagi kebanyakan orang, memutuskan untuk diam saja, mengabaikan pertanyaan orang lain bukanlah hal yang mudah. Masih banyak anggapan bahwa mengabaikan pertanyaan orang lain, apalagi orang yang lebih tua merupakan tindakan yang tidak sopan. Butuh keberanian untuk sekadar tidak menjawab pertanyaan orang lain.

Jika mengabaikan terasa masih sulit bagi kalian, jawablah seadanya saja. Misal :

“Kapan kamu menikah, Bay?”

“Aku tidak akan menikah. Aku seorang misogamist, tidak percaya pada pernikahan?”

“Kok gitu?”

“Aku tidak punya kewajiban menjelaskan panjang lebar alasanku padamu kan?”

“You don’t have to explain everything just because you live a different life.”

Tips

Kalo aku sih lebih memilih diam saja, mengabaikan pertanyaan orang lain yang membuatku tidak nyaman, dibandingkan menjawab, walaupun seadanya. Lebih simpel. Ini beberapa tips dariku :

  • Abaikan saja pertanyaannya. Diam saja. Kebanyakan orang lain akan memilih cara dengan mengalihkan pembicaraan. Itu adalah cara yang halus.
  • Diam saja, tatap mata orang yang bertanya dengan tajam. Tunjukkan mimik judes, bahwa kalian memang tidak suka dengan pertanyaannya.
  • Atau datar saja. Tinggalkan saja forum/percakapan jika mulai menanyakan berbagai pertanyaan yang membuatmu tidak nyaman!
  • Jika mengabaikan terlalu sulit bagi kalian atau memang bukan cara yang disuka, balas saja pertanyaan. Secara pedas! Atau secara humoris, jika kalian memang memiliki selera humor yang tinggi. Banyak contohnya, di film, novel, internet dkk.
  • Penting sekali menunjukkan fakta bahwa kalian tidak nyaman dengan pertanyaan tertentu, sehingga dia/mereka tidak bertanya lagi, lagi dan lagi di kemudian hari.
  • Ketika kalian memutuskan untuk mengabaikan, jangan tunjukkan mimik yang minder, rendah diri, perasaan bersalah. Be brave!
  • Ingat, tidak semua pertanyaan harus dijawab!
Baca juga :   BAHAGIA DENGAN CARA MASING-MASING

Bagiku sendiri, mengabaikan pertanyaan orang lain bukanlah hal yang sulit. Aku cenderung ‘dingin’. Selain itu, aku biasa membangun ‘batas-batas’ dalam berhubungan dengan orang lain. Batas-batas ini penting sekali, sehingga orang lain cenderung sungkan untuk bertanya mengenai privasi diri.

Jangan dijawab

Sumber : Pixabay

Memang menyebalkan orang-orang yang suka sekali mengurusi hidup orang lain, bertanya terus-terusan “Kapan menikah” dan pertanyaan-pertanyaan ‘menyebalkan’ lainnya. Tapi, selama kalian sudah mantap dengan prinsip dan pilihan yang dipilih, pertanyaan tersebut seharusnya tidak mengusik. Anggap angin lalu saja. Ingat, apapun pertanyaannya, tidak hanya “kapan menikah?”, yang membuatmu merasa tidak nyaman, tidak perlu dijawab!!!

 

Writer : Bayu Rakhmatullah

Mari Berdiskusi