Apa sih 30 Hari Bercerita itu?
Ada banyak yang mengajukan pertanyaan tersebut padaku, di bulan Januari lalu. 30 Hari Bercerita adalah kegiatan bercerita di Instagram selama 30 hari, setiap bulan Januari. Aku mengikuti kegiatan ini sejak Januari 2018. Jadi, tahun 2020 merupakan keikutsertaanku yang ketiga. Di edisi ketiga ini, baru aku berhasil bercerita selama 30 hari penuh, yang pada kedua edisi sebelumnya aku tidak mampu karena banyak alasan.
Di edisi ketiga kali ini, aku berhasil mewujudkan dua targetku. Selain target bercerita selama 30 hari penuh, ceritaku yang berjudul β3 Pertanyaan yang Harus Dijawab untuk Mengenali Diri Sendiri Lebih Baikβ direpost oleh akun @30haribercerita. Bagi seseorang yang suka menghargai hal-hal kecil, pencapaian seperti ini membuatku berbunga-bunga.
Bukan perkara mudah untuk menulis selama 30 hari penuh, tanpa bolos dan telat satu hari pun. Di sela-sela kesibukan, setiap harinya aku mengupayakan untuk bercerita. Ada tulisan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari. Ada juga yang ditulis saat itu juga, bahkan ada yang mepet jam 12 malam. Tapi aku tak pernah bolos atau telat sedikit pun.
Inikah yang dinamakan komitmen? Ketika aku dalam perjalanan, aku menyempatkan untuk menulis di dalam kendaraan. Ketika aku larut nonton film/drama, aku berhenti sejenak, untuk sekadar mengunggah cerita di instagram. Ketika mata ini sudah lelah, ingin tidur, tangan ini masih berupaya untuk menari di atas keyboard hp. Ah, jadi nostalgia.
Ada banyak yang berkata bahwa bulan Januari kali ini berjalan lebih lama dari biasanya, bahkan rasanya seperti setahun (wkwk). Kalo dipikir-pikir, aku pun setuju dengan pendapat tersebut. Namun, alih-alih mengeluh dan mengutuk bulan Januari, aku malah menikmatinya. Berkat @30haribercerita, aku bisa lebih menikmati dan memaknai hari-hari yang kulalui.
Dari kegiatan ini, aku memperoleh banyak bahan cerita. Dari 30 cerita yang telah aku tulis di Instagram, ada beberapa cerita yang bisa dikembangkan lagi, kemudian aku publikasikan melalui website pribadiku ini. Tulisan ini salah satunya, yang tentu saja mengalami perubahan di sana-sini. Cerita yang lain tersedia di kategori 30 Hari Bercerita. Masih ada juga cerita yang menyusul.
Di saat tidak ada seseorang untuk berbagi cerita, menulis menjadi alternatif untuk bercerita.

Sumber : Pixabay
Manfaat dari 30 Hari Bercerita masih kurasakan sampai saat ini. Aku semakin terbiasa mencurahkan perasaanku lewat tulisan. Aku semakin rutin menulis diary, yang membuatku semakin peka terhadap hal-hal kecil. Ingatanku pun semakin tajam dan detail, padahal sebelumnya aku sempat mengalami kesulitan mengingat. Aku pun juga semakin terbiasa dengan deadline yang bertaburan dimana-mana. Terima kasih @30haribercerita. Aku tidak sabar untuk berpartisipasi keempat kalinya tahun 2021.
Terima kasih banyak juga pada pembaca setiaku, yang sudah sudi membaca ceritaku yang ala-ala ini. Sampai jumpa lagi pada 1 Januari 2021. Semangat untuk senantiasa menulis dan bercerita!
Writer : Bayu Rakhmatullah
Tos deh. Aku juga memulai 30haribercerita di 2018. Tapi belum satupun yang aku sukses nulis 30 hari π ini tidak membanggakan dan aku juga gak mau beralasan sih.
Tapiiii bener banget, ikutan 30 haribercerita 2018 lah yang menginspirasiki untuk kembali rajin nulis di blog. Mengabadikan perjalanan-perjalanan liburanku. Dan sampai hari ini aku bisa jadi penulis penuh waktu, itu semua ya gara-gara 30haribercerita. Ahh memoriβ¦
Oiya ide kamu untuk mengembangkan cerita di IG lalu post ke blog keren juga ya! Sukses deh buat misinya, semoga ketemu di 30haribercerita 2021 ya! ππ
Hmmm, 30haribercerita emang ya. “Gara-gara 30 Hari Bercerita” menarik tuh kak. Wkwk
Iya kak, biar terdokumentasi juga sih. Di website lebih enak daripada hanya sekadar di instagram.
Semoga di edisi berikutnya bisa 30 hari penuh ya. Semoga bisa berjumpa di edisi 2021.
πππ