Dua Puluh Sembilan
Sore itu, aku duduk di dekat jendela kamarku, memandangi rintik-rintik hujan yang membasahi bumi. Aroma tanah yang khas menyeruak di udara. Tangan kananku memegang garpu, menusukkannya ke cilok berwarna putih, mencelupkan ke saos kacang, lalu memasukkan ke dalam mulut. Aku mulai mengunyah, terasa keju yang lumer di dalamnya. Kemudian, aku makan anggur dan minum coca-cola. Itu adalah perayaan… Read More »